Fw: Maafkanlah saudaramu
4 posters
Page 1 of 1
Fw: Maafkanlah saudaramu
Suatu hari, Rasulullah dan para sahabat berkumpul dengan Rasulullah disebuah majelis, di masjid. Ketika itu, tiba-tiba Rasulullah berkata, sebentar lagi, akan ada seorang sahabatku datang. dia adalah calon ahli surga". Para sahabatpun penasaran. Gimana lagi, masuk surga itu susah, makanya para sahabat berburu orang-orang yang diberi stempel "DIJAMIN MASUK SURGA", untuk dikorek tips dan kiat-kiatnya. Pada saat itu, para sahabat bertanya-tanya: siapakah gerangan orang itu? di majelis itu, sudah lengkap orang-orang hebat yang amalannya luar biasa, Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali bin Abi Thalib, dan orang-orang luar biasa laiinya, lengkap sudah, tidak ada yang absen. Siapakah orang yang dimaksud Rasulullah itu??
Beberapa menit kemudian, datanglah seorang sahabat yang berpenampilan sederhana. Sebut saja, si Fulan. Orang-orang terheran-heran, kok bisa dia jadi calon ahli surga?? Padahal, kalau dilihat-lihat, amalan kesehariannya rata-rata kok dengan para sahabat yang lain?
Hari berikutnya, dan berikutnya, Rasulullah pun berkata sama, dan orang yang sama juga yang dimaksud oleh Rasulullah. Akhirnya, salah satu sahabat, yakni Abdullah bin Umar bin Khattab rupanya tidak mampu lagi membendung rasa penasarannya. Dia meminta izin pada sahabat tersebut untuk menginap beberapa hari di rumahnya. Misi Abdullah bin Umar satu: untuk menjawab pertanyaan tentang amal apa yang dilakukn oleh si fulan hingga dia mendapat "stempel" ahli surga.
Setelah beberapa hari Ibnu Umar memperhatikan tentang amalan si Fulan..hasilnya, amalan tersebut merupakan amalan yang juga tidak ditinggalkan oleh para sahabat lain. Lalu, apakah yang spesial yang lain daripada yang lain?? Pertanyaan itu tidak terjawab.
Akhirnya, Ibnu Umar mengakui misinya itu kepada si fulan, dan langsung meminta jawaban atas pertanyaan di atas. si fulan pun menjawab,"Wahai Ibnu Umar, sesuai dengan yang engkau lihat, amalanku kurang lebih sama dengan amalan kalian. namun, ada satu hal..setiap malam, sebelum aku tidur, di atas ranjangku aku berkata 'Ya Allah, aku maafkan semua kesalahan dari saudara-saudaraku yang mereka lakukan padaku hari ini baik yang disengaja maupun tidak'. mungkin itu yang menyebabkan Rasulullah berkata seperti itu". Ibnu Umar berkata,"Ya, itulah yang menyebabkanmu menjadi ahli surga. karena amalan itu sangat berat sekali pelaksanaannya.."
sumber dipetik dari : http://tanasa.multiply.com/journal/item/379/Sulitnya_memaafkan...
Beberapa menit kemudian, datanglah seorang sahabat yang berpenampilan sederhana. Sebut saja, si Fulan. Orang-orang terheran-heran, kok bisa dia jadi calon ahli surga?? Padahal, kalau dilihat-lihat, amalan kesehariannya rata-rata kok dengan para sahabat yang lain?
Hari berikutnya, dan berikutnya, Rasulullah pun berkata sama, dan orang yang sama juga yang dimaksud oleh Rasulullah. Akhirnya, salah satu sahabat, yakni Abdullah bin Umar bin Khattab rupanya tidak mampu lagi membendung rasa penasarannya. Dia meminta izin pada sahabat tersebut untuk menginap beberapa hari di rumahnya. Misi Abdullah bin Umar satu: untuk menjawab pertanyaan tentang amal apa yang dilakukn oleh si fulan hingga dia mendapat "stempel" ahli surga.
Setelah beberapa hari Ibnu Umar memperhatikan tentang amalan si Fulan..hasilnya, amalan tersebut merupakan amalan yang juga tidak ditinggalkan oleh para sahabat lain. Lalu, apakah yang spesial yang lain daripada yang lain?? Pertanyaan itu tidak terjawab.
Akhirnya, Ibnu Umar mengakui misinya itu kepada si fulan, dan langsung meminta jawaban atas pertanyaan di atas. si fulan pun menjawab,"Wahai Ibnu Umar, sesuai dengan yang engkau lihat, amalanku kurang lebih sama dengan amalan kalian. namun, ada satu hal..setiap malam, sebelum aku tidur, di atas ranjangku aku berkata 'Ya Allah, aku maafkan semua kesalahan dari saudara-saudaraku yang mereka lakukan padaku hari ini baik yang disengaja maupun tidak'. mungkin itu yang menyebabkan Rasulullah berkata seperti itu". Ibnu Umar berkata,"Ya, itulah yang menyebabkanmu menjadi ahli surga. karena amalan itu sangat berat sekali pelaksanaannya.."
sumber dipetik dari : http://tanasa.multiply.com/journal/item/379/Sulitnya_memaafkan...
Re: Fw: Maafkanlah saudaramu
Dua orang sahabat karib sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU.
Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya.
Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu: HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU.
Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya, "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?" Temannya sambil tersenyum menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasaterjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin."
Cerita di atas, bagaimanapun tentu saja lebih mudah dibaca dibanding diterapkan. Begitu mudahnya kita memutuskan sebuah pertemanan 'hanya' karena sakit hati atas sebuah perbuatan atau perkataan yang menurut kita keterlaluan hingga menyakiti hati kita. Sebuah sakit hati lebih perkasa untuk merusak dibanding begitu banyak kebaikan untuk menjaga. Mungkin ini memang bagian dari sifat buruk diri kita.
Karena itu, seseorang pernah memberitahu saya apa yang harus saya lakukan ketika saya sakit hati. Beliau mengatakan ketika sakit hati yang paling penting adalah melihat apakah memang orang yang menyakiti hati kita itu tidak kita sakiti terlebih dahulu.
Bukankah sudah menjadi kewajaran sifat orang untuk membalas dendam?
Maka sungguh sangat bisa jadi kita telah melukai hatinya terlebih dahulu dan dia menginginkan sakit yang sama seperti yang dia rasakan. Bisa jadi juga sakit hati kita karena kesalahan kita sendiri yang salah dalam menafsirkan perkataan atau perbuatan teman kita. Bisa jadi kita tersinggung oleh perkataan sahabat kita yang dimaksudkannya sebagai gurauan.
******
Namun demikian, orang yang bijak akan selalu mengajari muridnya untuk memaafkan kesalahan-kesalahan saudaranya yang lain. Tapi ini akan sungguh sangat berat.
Karena itu beliau mengajari kami untuk 'menyerahkan' sakit itu kepada Tuhan yang begitu jelas dan pasti mengetahui bagaimana sakit hati kita - dengan membaca doa, "Ya Tuhan, balaslah kebaikan siapapun yang telah diberikannya kepada kami dengan balasan yang jauh dari yang mereka bayangkan. Ya Tuhan, ampuni kesalahan kesalahan saudara-saudara kami yang pernah menyakiti hati kami."
Bukankah Rasulullah pernah berkata, "Tiga hal di antara akhlak ahli surga adalah memaafkan orang yang telah menganiayamu, memberi kepada orang yang mengharamkanmu, dan berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk kepadamu".
Sumber dipetik dari : http://generasirabani.blogdrive.com/archive/5.html
Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya.
Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu: HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU.
Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya, "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?" Temannya sambil tersenyum menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasaterjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin."
Cerita di atas, bagaimanapun tentu saja lebih mudah dibaca dibanding diterapkan. Begitu mudahnya kita memutuskan sebuah pertemanan 'hanya' karena sakit hati atas sebuah perbuatan atau perkataan yang menurut kita keterlaluan hingga menyakiti hati kita. Sebuah sakit hati lebih perkasa untuk merusak dibanding begitu banyak kebaikan untuk menjaga. Mungkin ini memang bagian dari sifat buruk diri kita.
Karena itu, seseorang pernah memberitahu saya apa yang harus saya lakukan ketika saya sakit hati. Beliau mengatakan ketika sakit hati yang paling penting adalah melihat apakah memang orang yang menyakiti hati kita itu tidak kita sakiti terlebih dahulu.
Bukankah sudah menjadi kewajaran sifat orang untuk membalas dendam?
Maka sungguh sangat bisa jadi kita telah melukai hatinya terlebih dahulu dan dia menginginkan sakit yang sama seperti yang dia rasakan. Bisa jadi juga sakit hati kita karena kesalahan kita sendiri yang salah dalam menafsirkan perkataan atau perbuatan teman kita. Bisa jadi kita tersinggung oleh perkataan sahabat kita yang dimaksudkannya sebagai gurauan.
******
Namun demikian, orang yang bijak akan selalu mengajari muridnya untuk memaafkan kesalahan-kesalahan saudaranya yang lain. Tapi ini akan sungguh sangat berat.
Karena itu beliau mengajari kami untuk 'menyerahkan' sakit itu kepada Tuhan yang begitu jelas dan pasti mengetahui bagaimana sakit hati kita - dengan membaca doa, "Ya Tuhan, balaslah kebaikan siapapun yang telah diberikannya kepada kami dengan balasan yang jauh dari yang mereka bayangkan. Ya Tuhan, ampuni kesalahan kesalahan saudara-saudara kami yang pernah menyakiti hati kami."
Bukankah Rasulullah pernah berkata, "Tiga hal di antara akhlak ahli surga adalah memaafkan orang yang telah menganiayamu, memberi kepada orang yang mengharamkanmu, dan berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk kepadamu".
Sumber dipetik dari : http://generasirabani.blogdrive.com/archive/5.html
Re: Fw: Maafkanlah saudaramu
kutu setuju 100% ...
kita jarang perhatikan org yg suka memaafkan saudaranya mempunyai sifat2 ego ... angkuh ... dan yang seumpamanya ...
kita jarang perhatikan org yg suka memaafkan saudaranya mempunyai sifat2 ego ... angkuh ... dan yang seumpamanya ...
kutu_beramboi- Active Member
- Number of posts : 597
Location : Qatar
Registration date : 2008-09-10
Re: Fw: Maafkanlah saudaramu
Thank you very much for sharing, Silver16v. Muhasabah diri.
Chian- Active Member
- Number of posts : 551
Registration date : 2009-04-05
Re: Fw: Maafkanlah saudaramu
terima kasih, silver16v.
Wak- Active Member
- Number of posts : 471
Registration date : 2008-12-17
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|